Sehingga bisa disimpulkan bahwa, Logika Informatika adalah disiplin ilmu yang mempelajari transformasi data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi dengan penalaran sehingga didapat suatu kesimpulan atau konklusi. Ada beberapa istilah yang akan digunakan dalam logika informatika yaitu :
- Premis : yaitu sebuah pernyataan
- Argumen : usaha untuk mencari kebenaran dari premis berupa kesimpulan
- Konklusi : Kesimpulan
A. PERNYATAAN (PROPOSISI)
Proposisi adalah sebuah kalimat pernyataan yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya. Jadi, intinya pernyataan hanya memiliki satu nilai (true or false). Kalimat berupa perintah, pertanyaan, keheranan, harapan, pengandaian, (semua yang jawabannya relatif), Semua kalimat tersebut bukan pernyataan, karena tidak memiliki nilai pasti (True or False).Contoh pernyataan:
- Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. (T)
- 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. (T)
- Provinsi Sulawesi Selatan terletak di pulau Jawa. (F)
- Kota New York terletak di negara Indonesia. (F)
Bukan pernyataan:
- Apakah Budi benar-benar tewas?
- Seandainya aku punya sayap aku akan terbang, terbang tinggi.
- Pergilah! Sebelum aku membunuhmu.
Istilah-istilah lain dari pernyataan adalah kalimat matematika tertutup, kalimat tertutup, kalimat deklaratif, statement, atau proposisi.
Jenis-jenis pernyataan
1. Pernyataan tertutup (kalimat tertutup)
Pernyataan tertutup (kalimat tertutup) adalah suatu pernyataan yang nilainya dapat ditentukan karena telah memiliki nilai benar atau salah.
Contoh pernyataan tertutup:
- 7+4=10 (S)
- 4+7=11 (B)
2. Pernyataan terbuka (kalimat terbuka)
Pernyataan (kalimat terbuka) adalah suatu pernyataan yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya karena mengandung suatu variabel yang nilainya belum ditentukan.
Contoh pernyataan terbuka:
- 7x+3=17
- 7x+8=7
3.Pernyataan berkuantor
Pernyataan kuantor adalah bentuk logika matematika berupa pernyataan yang memiliki kuantitas. Dalam pernyataan kuantor, pada umumnya terdapat kata semua, seluruh, setiap, beberapa, ada, dan sebagian.
Baca juga: Cara Mudah Melihat Password WiFi yang Tersimpan di Android
Kata-kata yang senilai dengan seluruh, semua, setiap termasuk dalam kuantor universal dan kata-kata yang senilai dengan sebagian, beberapa, ada termasuk dalam kuantor eksistensial. Kuantor universal dan kuantor eksistensial saling beringkaran.
a) kuantor universal (symbol :), kuantor universal adalah kalimat yang mengandung kata “ semua’, “setiap’,”seluruh”, dsb..
Contoh pernyataan kuantor universal:
“Semua siswa SMA memakai seragam putih abu-abu.“
Kalimat ini ekuivalen dengan:
“jika Ani adalah siswa SMA , maka Ani memakai seragam putih abu-abu.”
Negasi dari kalimat ini adalah:
“Tidak semua siswa SMA memakai seragam putih abu-abu.“
Ekuivalen dengan:
“Ada siswa SMA tidak memakai seragam putih abu.”
b) Kuantor existensial, kuantor eksistensial adalah kalimat yang mengandung kata “ ada”,”beberapa”, dsb..
Contoh pernyataan kuantor eksistensial:
“Ada Gunung yang masih aktif mengeluarkan lava.”
Kalimat ini ekuivalen dengan :
“Sekurang –kurangnya ada satu gunung yang masih mengeluarkan lava.”
Negasi dari kalimat ini adalah :
“Semua gunung tidak mengeluarkan lava.”
Suatu kalimat selain dibedakan atas pernyataan dan bukan pernyataan, pernyataan tertutup atau pernyataan terbuka, kalimat juga dibedakan atas pernyataan tunggal dan pernyataan majemuk. Pernyataan tunggal atau pernyataan sederhana yang hanya memuat satu pernyataan, sedangkan pernyataan majemuk dapat merupakan kalimat baru yang diperoleh dengan cara menggabungkan beberapa pernyataan tunggal.
Dua buah pernyataan tunggal dapat dihubungkan oleh perangkai yang biasa disebut operator logika sehingga menjadi pernyataan majemuk.
Contoh pernyataan majemuk:
- Sasuke adalah shinobi yang kuat dan Itachi adalah shinobi yang jenius.
- Jiraiya akan menjadi hokage jika Pain tidak membunuhnya.
- Jika desa Konoha diserang maka desa Sunagakure akan membantu.
Jenis-jenis operator dasar
Dua proposisi (pernyataan) atau lebih dapat diproses menggunakan operator logika. Setiap operator logika memiliki nilai kebenarannya masing-masing.1. Konjungsi (˄)
Menggabungkan dua pernyataan dengan penghubung "dan" (and). Contoh:
- P: hari ini hujan
Q: saya bermain di depan komputer
P˄Q: hari ini hujan dan saya bermain di depan komputer
2.Disjungsi (˅)
Menggabungkan dua pernyataan dengan penghubung "atau" (or). Contoh:
- P: hari ini hujan
Q: saya bermain di depan komputer
P˅Q: hari ini hujan atau saya bermain di depan komputer
3. Negasi atau ingkaran (~)
Kebalikan dari sebuah pernyataan (not). Contoh:
- P: hari ini hujan
~P: hari ini tidak hujan
- P: masuk
~P: keluar (bukan negasi) - P: masuk
~P: tidak masuk (negasi) - P: malas
~P: rajin (bukan negasi) - P: malas
~P: tidak malas (negasi)
Kesimpulan:
- Konjungsi dan Disjungsi merupakan pernyataan majemuk atau menggunakan dua pernyataan (Operator biner).
- Negasi/ingkaran hanya menggunakan satu pernyataan atau proposisi yang bukan merupakan gabungan dari dua pernyataan (Oprator Uner).
B. OPERATOR LOGIKA
Operator logika merupakan penghubung antara kalimat pada pernyataan majemuk. Operator logika merupakan hal yang harus anda kuasai karena sebagian besar materi ini berpusat pada pembahasan operator logika dan cara menghubungkan antara satu premis dengan premis lainnya.Jenis-jenis operator logika dasar
1. Konjungsi (and)P dan Q
INTI DARI KONJUNGSI:
- jika 1 pernyataan pada tabel kebenaran bernilai salah (S) maka sudah pasti salah (S).
- konjungsi hanya bernilai benar (B) jika kedua pernyataan bernilai benar (B) pada tabel kebenaran.
- P: Sasuke rajin belajar
- Q: Sasuke berbakat
- P˄Q: Sasuke rajin belajar dan berbakat
- ~P˄Q: Sasuke tidak rajin belajar dan berbakat
- ~P˄~Q: Sasuke tidak rajin belajar dan tidak berbakat
- ~(P˄Q): Sasuke tidak rajin belajar atau tidak berbakat
≡ disebut ekuivalen.
2. Disjungsi (or)
P atau Q Disjungsi menggunakan kata hubung atau (or) dengan simbol perangkai “˅”.
INTI DARI DISJUNGSI:
- jika 1 pernyataan pada tabel kebenaran bernilai benar maka secara otomatis bernilai benar.
- disjungsi hanya bernilai salah jika kedua pernyataan bernilai salah (S) (S) pada tabel kebenaran.
- P: Naruto tidak belajar
- Q: nilai UTS Naruto tidak bagus
- P˅Q: Naruto tidak belajar atau nilai UTS Naruto tidak bagus
- ~P˅Q: Naruto belajar atau nilai UTS Naruto tidak bagus
- ~P˅~Q: Naruto belajar atau nilai UTS Naruto bagus
- ~(P˅Q): Naruto belajar dan nilai UTS Naruto bagus
3.Implikasi (if... then...)
Jika P maka Q. P disebut atesenden (sebab) dan Q disebut konsekuen (akibat).
INTI DARI IMPLIKASI:
- jika pernyataan pertama benar (B) dan pernyataan kedua salah (S) maka hasilnya pada tabel kebenaran bernilai salah (S).
- selain itu semua hasil implikasi bernilai benar kecuali seperti disebutkan pada inti pertama di atas.
- P: saya bosan di rumah
- Q: saya pergi liburan
- P→Q: jika saya bosan di rumah maka saya pergi liburan
Sebagai contoh:
- P˄Q≡Q˄P
- P˅Q≡Q˅P
- P↔Q≡Q↔P
- P→Q tidak ekuivalen dengan Q→P
4. Bi-implikasi (...if and only if...)
P jika dan hanya jika Q. INTI DARI BI-IMPLIKASI:
- jika kedua pernyataan pada tabel kebenaran bernilai sama baik salah (S) salah (S) maupun benar (B) benar (B) maka hasilnya pada tabel kebenaran otomatis bernilai benar (B).
- jika nilai pernyataan 1 berbeda dengan pernyataan 2 pada tabel kebenaran maka nilainya otomatis salah (S)
- P: desa Konoha hancur
- Q: Tsunade dan Naruto tewas
- P↔Q: desa Konoha hancur jika dan hanya jika Tsunade dan Naruto tewas
Penarikan kesimpulan
Dari operator implikasi di atas, terdapat 3 metode penarikan kesimpulan, yaitu modus ponens, modus tollens, dan silogisme.1.Modus Ponens
Trik modus ponens: hapus pernyataan/premis yang sama untuk menghasilkan kesimpulan.
Berikut beberapa contoh penarikan kesimpulan dengan metode modus ponens:
- P1: Jika hari Natal tiba maka semua keluarga berkumpul (P→Q)
P2: Hari Natal tiba (P)
- P1: Jika roti rainbow enak maka saya akan membelinya (P→Q)
P2: roti rainbow enak (P)
- P1: jika hari ini libur maka saya kembali ke kampung (P→Q)
P2: hari ini libur (P)
2. Modus Tollens
Trik modus tollens: tidak ada pernyataan yang benar-benar sama. Pernyataan/premis pertama merupakan kesimpulan dari modus tollens dengan menambahkan negasi/ingkaran pada pernyataan tersebut.
Berikut contoh-contoh penarikan kesimpulan dengan metode modus tollens:
- P1: Jika natal tiba maka musim panas berlalu (P→Q)
P2: Musim panas belum berlalu(~Q)
- P1: jika hari ini hujan maka Wanda memakai jas hujan (P→Q)
P2: Wanda tidak memakai jas hujan(~Q)
- P1: jika saya lulus SBMPTN saya akan bagahia (P→Q)
P2: saya tidak bahagia (~Q)
3.Silogisme
Trik silogisme: memiliki tiga premis. Hapus pernyataan yang sama untuk menarik kesimpulan dengan tetap menggunakan perangkai implikasi (jika... maka...).
Berikut beberapa contoh penarikan kesimpulan berdasarkan metode silogisme:
- P1: Jika musim panas telah berlalu maka Natal sudah tiba (P→Q)
P2: Jika Natal sudah tiba maka tahun 2017 akan segera berlalu (Q→R)
- P1: jika blog saya sukses maka saya akan senang (P→Q)
P2: jika saya senang maka teman-teman saya senang (Q→R)
- P1: jika saya sedang di rumah maka saya bermain gitar (P→Q)
P2: jika saya bermain gitar maka semua orang menutup telinga (Q→R)
C. Tabel Kebenaran
Tabel kebenaran adalah suatu tabel yang menunjukan secara sistematis sebagai hasil kombinasi dari proposisi yang sederhana.Perangkai Logika
Perangkai – perangkai logika yang digunakan adalah :
PERANGKAI
|
SIMBOL
|
Dan (and)
|
˄
|
1Atau (or)
|
˅
|
Bukan (not)
|
~
|
Jika. . . maka. . . (if. . .then. . ./implies)
|
→
|
Jika dan hanya jika (if and only if)
|
↔
|
Perangkai logika dalam bentuk simbol digunakan untuk membuat ekspresi logika. Digunakan konstanta proposional T untuk True (Benar) dan F untuk False (Salah).
1.Konjungsi (^)
Konjungsi (conjungtion) adalah kata lain dari perangkat “dan” (and). Dan mempunyai tabel kebenaran seperti berikut :
A
|
B
|
A ^ B
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
Definisi : misalnya A dan B adalah
proposisi. Proposisi “A dan B” , yang disimbolkan dengan A^B adalah proposisi
yang bernilai benar, jika nilai A dan B keduanya benar, jika lainnya pasti
salah. Proposisi berbentuk A^B disebut konjungsi A dan B.
|
A
|
B
|
C
|
A^B
|
(A^B)^C
|
B^C
|
A^(B^C)
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
Nilai (A^B)^C dan A^(B^C) sama pada setiap pasangan A, B dan C dan jka A, B dan C bernilai T, maka hasilnya juga T.
2. Disjungsi (⌵)
Tanda ⌵ digunakan sebagai perangkai “atau” (or). Tabel kebenaran seperti berikut :
A
|
B
|
A⌵B
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
F
|
T
|
T
|
T
|
T
|
Definisi : Misalnya A dan B adalah proposisi.
Proposisi “A atau B”, yang disimbolkan dengan A ⌵ B adalah proposisi yang bernilai salah ,
jika nilai A dan B keduanya salah, Jika lainnya pasti benar, Proposisi
berbentuk A ⌵B disebut
disjungsi A dan B.
|
3. Negasi (~)
Negasi [ negation ] digunakan untuk menggantikan perangkai “bukan (not)”. Tabel kebenaran seperti berikut :
A
|
~A
|
~~A
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
Definisi : Misalnya A adalah proposisi.
Pernyataan “ini bukan A” adalah proposisi yang lain disebut negasi dari A.
Negasi dari A diberi simbol ¬A dan dibaca “bukan A”.
|
Adit lapar atau adit kenyang
Contoh tersebut diubah menjadi variabel proposisional, akan menjadi :
A = adit lapar
B = adit kenyang
Jika diubah menjadi bentuk logika, menjadi seperti berikut :
A = adit lapar
~A = adit kenyang
Sehingga menjadi (A~A).
4. Implikasi (→)
Implikasi [implication] menggantikan perangkai “jika. . . maka. . . (of then). Tabel kebenaran seperti berikut :
A
|
B
|
A→B
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
A = antecendente
B = consequence
Hanya ada satu nilai F dari ( A→B ) jika A bernilai T dan B bernilai F bukan sebaliknya.
5. Ekuivalensi (↔) / biimplikasi
jika dan hanya jika ( if and only if ). Tabel kebenaran seperti berikut :
A
|
B
|
A↔B
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
Definisi : Misalnya A dan B adalah proposisi.
Ekuivalensi “A jika dan hanya jika B” yang disimbolkan dengan
A↔B adalah proposisi yang bernilai benar. Jika nilai A bernilai benar
dan B bernilai benar dan jika lainnya pasti benar.
|
6. Perangkai bukan dan( | ) ⇒ Negasi Konjungsi
Tabel kebenaran seperti berikut :
A
|
B
|
A|B
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
T
|
F
|
T
|
T
|
T
|
F
|
Definisi : Misalnya A dan B adalah proposisi. Proposisi “A bukan dan B” yang disimbolkan dengan A | B adalah proposisi yang bernilai salah, jika nilai A bernilai benar dan B bernilai benar dan jika lainnya pasti benar.
|
7. Perangkai bukan atau( ↓ ) ⇒ Negasi disjungsi
Tabel kebenaran seperti berikut :
A
|
B
|
A ↓ B
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
Definisi : Misalnya A dan B adalah proposisi.
Proposisi “A bukan atau B” yang disimbolkan dengan
A ↓B adalah Proposisi yang bernilai salah jika nilai A
bernilai benar dan B bernilai benar dan jika lainnya pasti benar.
|
8. Perangkai XOR ⇒ Negasi Biimplikasi
Perangkai “xor” (exlusive or) mempunyai tabel kebenaran A xor B berikut ini :
A
|
B
|
A⇒B
|
F
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
F
|
T
|
T
|
T
|
F
|
D. Implikasi dan Aplikasi
Sifat Operator Logika Implikasi
Misal:p : Saya haus
q : Saya lapar
Secara aturan disjungsi bisa dikatakan :
p ˅ q : Saya lapar atau haus
q ˅ p : Saya haus atau lapar
Kedua kalimat memiliki makna yang sama, tetapi hal tersebut tidak berlaku pada operator logika implikasi.
Misal:
p : Anda memiliki password yang benar
q : Anda bisa log in ke akun gmail
Kita dapat membentuk 4 macam implikasi, yaitu :
- p→q : Jika anda memiliki password yang benar maka anda bisa log in ke akun gmail
- q→p : Jika anda bisa log in ke akun gmail maka anda memiliki password yang benar
- ~p→~q : Jika anda tidak memiliki password yang benar maka anda tidak bisa log in ke akun gmail
- ~q→~p : Jika anda tidak bisa log in ke akun gmail maka anda tidak memiliki password yang benar
Konvers
Jika bentuk p→q diketahui, maka bentuk q→p disebut konvers.Contoh :
- Jika saya mempunyai mobil maka saya orang kaya.
Konvers :
Jika saya orang kaya maka saya mempunyai mobil.
Invers
Jika bentuk p→q diketahui, maka bentuk ~p→~q disebut invers.Contoh :
- Jika saya mempunyai mobil maka saya orang kaya
Invers :
Jika saya tidak mempunyai mobil maka saya bukan orang kaya
Kontraposisi
Jika bentuk p→q diketahui, maka bentuk ~q→~p disebut kontraposisi.Contoh :
- Jika saya mempunyai mobil maka saya orang kaya.
Kontraposisi :
Jika saya bukan orang kaya maka saya tidak mempunyai mobil.
Bentuk Umum
- Implikasi = p→q
- Konvers = q→p
- Invers = ~p→~q
- Kontraposisi = ~q→~p
Tabel Kebenaran
p
|
q
|
~p
|
~q
|
p→q
|
q→p
|
~p→~q
|
~q→~p
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
T
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
Implikasi pada Bahasa Pemrograman
Skema singkat implikasi pada program komputer
If C then S
|
S : Satu atau lebih pernyataan
- S dieksekusi jika C yang diberikan bernilai benar (B), S tidak dieksekusi/tetap jika C yang diberikan bernilai salah (S).
- Ekspresi logika pada komputer hanya dikenal 3 operator logika yaitu konjungsi, disjungsi, dan eksklusi or (XOR).
Contoh:
Misal dalam sebuah program Turbo Pascal terdapat kondisi:
If x>y then y:=x+10
|
- x=2 dan y=1
- x=3 dan y=5
Jawaban :
- Untuk x=2 dan y=1, ekspresi x>y bernilai benar (B), sehingga pernyataan y:=x+10 dieksekusi. Nilai output y sekarang menjadi 12.
- Untuk x=3 dan y=5, ekspresi x.y bernilai salah (S), sehingga pernyataan y:=x+10 tidak dieksekusi. Nilai y tetap seperti saat awal diinput yaitu 5.
Operasi Bit pada Sistem Komputer
- Bit pada sistem komputer berupa angka 1 dan 0.
- Barisan atau susunan beberapa bit disebut string.
- Komputer menggunakan sistem basis dua yang artinya komputer menerima informasi dengan menggunakan bit 1 dan 0.
- Bit 1 digunakan untuk nilai benar (B).
- Bit 0 digunakan untuk nilai salah (S).
- Hanya mengenal operator logika AND, OR, dan XOR.
- Syarat 2 string dapat dioperasikan adalah jika memiliki panjang yang sama.
Diberikan 2 string x dan y:
- X=01 1011 0110
- Y=11 0001 1101
Jawab:
Tabel kebenaran untuk X^Y, X⌵Y, dan X(+)Y adalah:
X
|
Y
|
X^Y
|
X⌵Y
|
X(+)Y
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
- X = 01 1011 0110
- Y = 11 0001 1101
- X^Y = 01 0001 0100
- X˅Y = 11 1011 1111
- X(+)Y = 10 1010 1011
x^y=01 0001 0100 itu dari mana ya?
ReplyDelete